Akhirnya datang juga, hari penentuan yang mungkin "tidak diharapkan" oleh sebagian besar siswa SMA se-Indonesia. Yup, Ujian Nasional yang merupakan perhelatan akbar itu akan dilangsungkan minggu depan. Bingung, resah, gelisah, biasa-biasa saja, semua perasaan bercampur dalam setiap diri siswa SMA dalam menghadapi datangnya Ujian Nasional. Saya sendiri termasuk yang tidak setuju dengan metode pelaksanaan Ujian Nasional yang seperti sekarang ini. Bagaimana tidak kerja keras siswa selama 3 tahun lamanya kemudian ditentukan hidup matinya hanya oleh Ujian yang berlangsung selama " 120 menit ". Kejam memang tetapi itu adalah keputusan yang telah dibuat oleh pemerintah pusat, so untuk semua siswa SMA se-Indonesia " Selamat menempuh Ujian Nasional " do'a saya teriring mudah-mudahan semua siswa yang mengikuti Ujian Nasional bisa lulus dengan hasil yang memuaskan. Amiiin .
Selasa, 15 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
Memang repot kalo melihat ini semua. Mengingat ujian ini terkadang rasanya melebihi kemampuan anak-anak SMA. Semoga aja, sistem pendidikan kita bisa dirubah sehingga paling tidak mirip dengan negara-negara maju sehingga tidak membebani murid dengan sesuatu yang kesannya "aneh" dan "tidak masuk akal".
@ Anonim :
Mudah-mudahan saja para pembuat kebijakan di negri ini bisa menyadari kekeliruannya, sehingga Ujian Nasional tidak lagi semakin " Menakutkan "
Hari ini selasa 22 april 2008 telah berlangsung UN MAPEL MATEMATIKA. Sebagai tonggak awal sejarah kesekian kali siswa SMA dihadapkan tantangan besar dalam hidupnya, karena tahun ini tahun pertama 6 mapel UN kurikulum KTSP.
Ujian berlangsung dengan sesuai jadwal, namun di sisi lain saat waktu ujian selesai terdengar tangisan sepanjang lobi sekolah. Terlintas dalam benak mereka rasa hancur karena soal-soal belum dikerjakan semua, sehingga LJK beberapa siswa hanya terisi bulatan. Sungguh beban mental bagi mereka, derai tangis pilu mengiringi LJK mereka dibawa pengawas ujian sendiri.
Salah satu dari kumpulan anak berbicara dengan nada berat, saya serahkan semua kepada ALLAH, kelulusan bukan hari ini tetapi besok, sambil menenangkan siswa lain yang sedang menangis terisak-isak tiada henti. Satu persatu siswa-siwa beranjak meninggalkan halaman sekolah dengan berat hati. Begitulah fenomena hari didunia ANAK SMA MENGHADAPI UN MAPEL MATEMATIKA 2008, sebagai sejarah dalam hidupnya.
Sayapun sempat ikut berlinang air mata mendengar tangisan, isakan, menahan ketegaran Mereka.
kOmmentar Q hnYa...smOGa sLuruh pSerta UN d IndONesia LuLUs..Amienn..SupaYa usaha 3 thn tdk sia"..
pmRntAh shaRusnYa bsa LbH biJak mneRaPkn sisTm penDiDikan
Posting Komentar